Bangkalan, 14 Agustus 2025. Radar Pantura – Kompetisi internal Askab PSSI Bangkalan bertajuk Begundal League sejatinya berjalan cukup sukses. Semua klub yang bertanding, mulai dari divisi utama hingga divisi dua, menampilkan permainan berkualitas dan menjunjung tinggi sportivitas. Fasilitas yang disediakan panitia pun dinilai sudah sesuai dengan regulasi PSSI.
Namun, kualitas permainan tersebut dinodai oleh kepemimpinan wasit yang dinilai kurang profesional, sehingga sering merugikan sejumlah klub peserta. Dalam hal ini, Komisi Wasit (Komwas) diminta segera turun tangan untuk meningkatkan kualitas perangkat pertandingan.
Salah satu sorotan terjadi pada laga semifinal antara Perseja vs Dekate dan TM Putra 1180 vs Armada. Kedua pertandingan tersebut berlangsung seru dengan adu skill dan strategi yang memukau penonton. Sayangnya, kedua laga itu justru diwarnai keputusan kontroversial dari wasit Moh. Rendi Nuryansyah, wasit berlisensi C3 Asprov PSSI Jatim.
Pada semifinal divisi dua, Perseja vs Dekate, sebuah tendangan bebas yang sebenarnya keluar dari gawang justru disahkan sebagai gol. Sementara pada semifinal divisi utama, TM Putra 1180 vs Armada, dugaan handball di kotak penalti tidak diberikan oleh sang pengadil.
Usai pertandingan, Mahrum Tosin, manajer TM Putra 1180 sekaligus Sekretaris BNPM Kecamatan Tanah Merah, mempertanyakan langsung keputusan tersebut. Menurutnya, tangan pemain lawan jelas menyentuh bola dalam posisi aktif, namun wasit Rendi memberi penjelasan yang dianggap tidak masuk akal dan terkesan merasa paling benar.
Mahrum Tosin menegaskan, Komwas perlu segera mengevaluasi kinerja para wasit agar memiliki kualitas dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Ia juga menyoroti bahwa di bawah kepemimpinan Hermanzah, S.Pd, sepak bola Bangkalan telah berkembang pesat mulai dari Piala Suratin, liga internal, hingga Perseba yang konsisten berlaga di Liga 4 Indonesia. Namun, kemajuan tersebut dinilai tidak sejalan dengan kualitas kepemimpinan wasit di lapangan.
“Kalau wasitnya seperti ini, sama saja mencederai semangat dan kerja keras para pemain. Jangan sampai wasit yang bodoh merusak nama baik sepak bola Bangkalan,” pungkasnya.